Seru, keren, amazing !! Pas banget 3 kata itu memuji film Red Cliff part 2 yang kutonton di Jakarta Theater kemaren (25/01/09).
Part 1, emang sie gak kutonton di bioskop karena dah telat. Akhirnya terpaksa beli DVD bajakan yg harganya IDR 7000 (ini jauh lebih murah dibanding beli tiket bioskop hehe). Waktu nonton sekuel pertamanya, aku puas. Tapi masih terganjal "kapan nih sekuel berikutnya dirilis?". Rasa penasaran yang menggebu (sampe kebawa mimpi) akhirnya kesampean pas aku lihat iklan di TV bahwa Red Cliff 2 dah dirilis di bioskop Indonesia. Happy? ya iyalah,,pastinya.
Aku langsung semangat ngajak suamiku nonton sekuelnya di bioskop,,it must be really great pikirku.
Dateng ke JakTheater pas jam 13.30. Beli tiket,popcorn, and 2 botol air mineral, langsung lari masuk ke studio 2.
Jreng,,jreng,,wuizz,,gak bisa diungkapin dengan kata2 deh.
Disutradarai oleh Om John Woo, film kolosal ini makin kerasa amazing karena para pemainnya yang keren2. Ada Tony Leung (Zhang Yu), si ganteng Takeshi Kanishiro (Zhu-Ge Liang), Vic Zhou (Sun Shangxiang), and Zhang Fengyi (Cao Cao)
Dengan sound effect yang OK banget, film ini makin "hidup".
China memang terkenal dengan sejarah peperangan antar kerajaan untuk saling berebut kekuasaan. Tapi lebih dari itu, China juga terkenal dengan strategi perangnya. Kita sebut aja Sun Tzu, Sun Bin , dan Zhu Ge Liang.
Di Red Cliff, yang dipakai adalah strategi perang ala penasehat Zhu-Ge Liang. Keren, iya kan? Iya dong. Bener kan? Bener dong,,halah. Diperankan oleh Takeshi Kanishiro, tokoh Zhuge Liang makin terasa "hidup". Tokohnya yang kalem, cerdik, tenang, dan penuh kreasi bener2 bikin aku kagum. Di Red Cliff 2, yang bikin aku senyum adalah saat dia mencari cara untuk mendapatkan 100ribu anak panah dalam waktu 3hr. Cerdas banget!! Bahkan gara2 ide gila Zhuge Liang ini, Cao Cao memenggal kepala 2 jendral Angkatan Lautnya Zhang Yun dan Cai Mao.
Red Cliff merupakan film yang layak ditonton. Selain unik, ini adalah film yang berbeda dibanding film perang lainnya. Terutama bila sudah melihat bagian pertamanya.
Wew,,keren banget deh,,, *two thumbs up*
Keren mbak, tapi kalo sedikit membandingkan endingnya dengan ending yang ada di novel aslinya, mungkin agak gimana ya.
BalasHapusDi film mungkin lebih dramatis karena ada tokoh istri Zhou You yang sebenarnya di novel tidak sampai disandera segala, sementara ending di novel justru lebih memperlihatkan kejeniusan Zhuge Liang sebagai ahli strategi perang.