Minggu, 10 Mei 2009

CUACA TAK MENENTU,,KENAPA???

Harusnya bulan Mei ini curah hujan gak sebanyak bulan2 Agustus - desember, tapi kenyataan berbicara lain. Curah hujan masih cukup tinggi.
Tadinya aku hanya ingin menulis keluh kesahku tentang betapa ekstrimnya suhu dan cuaca belakangan ini. Tapi terinspirasi oleh si Kendhi akhirnya aku ulas lebih luas ke arah Global Warming (Pemanasan Global).

Pemanasan Global menurut kamus wikipedia adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.

Nah,,dari penjelasan ini terjawab sudah kenapa suhu dan cuaca akhir2 ini begitu ekstrim. Inilah DAMPAK NYATA dari GLOBAL WARMING !!! Dan itu sedang dan sudah terjadi di bumi kita ini termasuk INDONESIA.

Sebenarnya apa penyebab dari Pemanasan Global??
Yang paling aku inget adalah disebabkan oleh Efek Rumah Kaca (Green House Effect).
Sebetulnya yang dikenal sebagai ‘gas rumah kaca’, adalah suatu efek, dimana molekul-molekul yang ada di atmosfer kita bersifat seperti memberi efek rumah kaca. Efek rumah kaca sendiri, seharusnya merupakan efek yang alamiah untuk menjaga temperatur permukaaan Bumi berada pada temperatur normal, sekitar 30°C, atau kalau tidak, maka tentu saja tidak akan ada kehidupan di muka Bumi ini.

Pernah nyoba masuk ke rumah kaca yg ada di lahan pertanian? Coba deh masuk ke dalamnya. Pada saat musim panas, suhu didalam rumah kaca itu terasa menyengat. Kalo aku bilang sih kayak masuk ke ruang sauna hehe. Trus kalo masuknya pas cuaca dingin (hujan), suhunya terasa sangat dingin.

Nah, rumah kaca ini hanyalah suatu perumpamaan yg menggambarkan situasi yg sedang terjadi terhadap bumi kita. Dan ini baru dampak kecil dari global warming lho.

Belum lagi kalo gletser (gunung es) di kutub Utara dan Selatan mulai mencair karena suhu di bumi makin panas. Artinya, kalo gunung2 es ini mencair, jumlah air di permukaan bumi tinggi. Dan bisa dibayangkan akibatnya. Hujan semakin banyak, banjir dimana2. Seandainya saja jumlah tanaman dan tumbuhan di bumi ini masih banyak, mungkin kelebihan air itu bisa diserap. Tapi untuk saat ini sudah tidak mungkin. Lihat saja, hutan dan lahan2 tanaman sudah dijadikan gedung2 bertingkat, perumahan, dan lain2. So???

Hiii,,merinding deh kalo membayangkan ini semua. Saat ini saja musibah yg diakibatkan oleh alam sudah banyak. Bagaimana dengan 50 - 100 tahun kedepan? Apa jadinya bumi ini?? Bisa jadi daratan ini sudah tenggelam oleh air. Huff,,,,

Wallaahu a'lam bis Showah,,

What Should We Do????
Hemm,,slowly but sure,,mari kita mengurangi penggunaan BBM. Ini jelas akan mengurangi polusi udara yg dapat merusak lapisan ozon di atas sana.
Bagi industri, sebisa mungkin mengurangi kadar polusi udaranya dengan pengadaan filtrasi. Ini akan sedikit membantu daripada tidak sama sekali.

Untuk daerah pantai dapat dilindungi dengan dinding dan penghalang untuk mencegah masuknya air laut. Cara lainnya, pemerintah dapat membantu populasi di pantai untuk pindah ke daerah yang lebih tinggi. Beberapa negara, seperti Amerika Serikat, dapat menyelamatkan tumbuhan dan hewan dengan tetap menjaga koridor (jalur) habitatnya, mengosongkan tanah yang belum dibangun dari selatan ke utara. Spesies-spesies dapat secara perlahan-lahan berpindah sepanjang koridor ini untuk menuju ke habitat yang lebih dingin.

Kalau di Indonesia, menggalakkan untuk penanaman tanaman bakau di daerah pantai. Karena dapat menahan air pasang. Trus menanam pohon kelapa juga disarankan, karena pohon kelapa mampu menahan laju angin (Kalo gak salah ini dari mata kuliah Klimatologi deh).

Yang paling sederhana untuk bisa dilaksanakan sehari2 adalah memperbanyak menanam pohon. Ini bisa mengurangi kadar karbondioksida di udara.
Dari yg sederhana ini,,insyaallah akan menghasilkan manfaat yg besar nantinya.
So,,ayo tunggu apalagi?? Ini saatnya menyelamatkan bumi kita tercinta khususnya Indonesia.
»»  read more